![]() |
Sumber: AFA Food |
Pangkal kontroversi ada pada penggunaan jeroan. Setelah selama 10 tahun dilegalkan oleh USDA, saat ini konsumen AS baru menyadari adanya penggunaan jeroan (dan lainnya) tersebut. Seperti yang dimuat pada blog Thurman, konsumen AS menganggap jeroan sebagai makanan anjing dan kucing. Mereka tidak rela jika daging yang dikonsumsi memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan makanan binatang peliharaannya.
Haruskah kita tersenyum? Saya pribadi tersenyum, karena jeroan merupakan menu favorit saya. Namun bagi industri daging sapi AS, ini bencana. Dalam waktu sebulan (Februari-Maret 2012), telah 4 manufaktur pengolahan daging di AS menghentikan produksinya. Sekitar 1000 tenaga kerja diberhentikan. Hingga Kongres AS secara sengaja melakukan penelitian mendalam mengenai daging olahan ini.
Sebuah pesan yang dapat ditangkap adalah the power of consumer and media. Produk peternakan erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Konsumen erat kaitannya dengan media massa. Dengan kata lain, produk peternakan merupakan sesuatu yang rigid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar